Cinta, adalah sesuatu yang natural dimana setiap orang pasti pernah
merasakannya, keindahannya menjadikan mabuk kepayang bagi sejoli yang
sedang dilanda asmara, namun tidak demikian dengan seorang sufi, dimana
hidup dan matinya di serahkan sepenuhnya hanya kepada sang pencipta.
Syahdan
hiduplah seorang sufi wanita yang cantik jelita hingga banyak pemuda
yang jatuh hati padanya, namun tak ada satu pemudapun yang mampu
menaklukkan hatinya untuk mendapatkan cinta sang sufi hingga pada suatu
saat ada seorang pemuda yang nekat mengungkapkan isi hatinya.
"Duhai
Adinda yang cantik Jelita mengapa engkau biarkan hati ini merana karena
gelora asmara yang tak kau pedulikan, tega nian engkau permata hatiku", ungkap sang Pemuda .
Setelah sekian lama membisu akhirnya sang sufi jelita menjawab pertanyan pemuda,”Kakanda apakah gerangan yang membuat kanda jatuh hati padaku, hingga menggangguku untuk menemukan cinta sejatiku”. Dengan sedikit ngegombal si pemuda nekat mencoba merayu sufi jelita, " Dinda tatapan mata indahmu membuat tak berdaya semua pria, hidungmu yang mancung membuat khayalku melayang entah dimana" . " ohh… itukah yang membuatmu jatuh hati ?" tanya si sufi jelita. " Betul dinda itulah yang menjadikan hati ini bergelora, seloroh pemuda yang tiada henti menggombal, Kalau itu yang membuatmu jatuh hati padaku baiklah",
dengan mengambil sebuah pisau tajam akhirnya si sufi jelita tanpa
ragu-raku mencongkel kedua matanya, serta mengiris hidung mancungnya
dan memberikannya pada pemuda yang ada didepannya.
Demikian
akhir kisah cinta seorang sufi, cinta, hidup dan mati hanya Ia
persembahkan kepada kekasihnya yang haqiqi yaitu Sang Pencipta Alam
semesta, adakah ini terjadi di dunia modern seperti ini, Wallahu alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar