Jumat, 08 Juni 2012

Antara Cinta dan Nafsu

Antara Cinta dan Nafsu
April 5, 2008 at 6:25 am (Uncategorized)
Dikutip dari buku : Jika Cinta di Bawah Nafsu
Kata cinta merupakan suatu ungkapan keinginan untuk memiliki, menyayangi, mengasihi dan melindungi. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mendapatkan orang yang dicintai. Karena itu, orang harus berjuang sekuat tenaga agar mendapatkan seseorang yang dicintainya. Sikap demikian memang sangatlah wajar, karena bila seseorang memiliki maksud maka ia harus berjuang dan berkorban.
“Kata cinta merupakan satu ungkapan keinginan untuk memiliki, menyayangi, mengasihi dan melindungi.”
Seorang laki-laki ingin mencintai sedangkan seorang perempuan ingin dicintai. Ini merupakan sikap yang wajar bagi makhluk yang diberikan kesempurnaan dari Sang Pencipta alam sekitar.
Namun kata yang amat sakti ini sering disalah artikan. Bahkan seseorang sering terjebak pada gelora perasaan yang kadang terpasung dengan mengatasnamakan cinta sejati. Atas nama cinta, seorang wanita berkorban dan dengan sukarela menyerahkan selaput keperawanannya hanya untuk meyakinkan lawan jenisnya , tanpa memperhitungkan resiko yang akan menimpanya kelak.
Cinta dan nafsu memang dua kata yang sangat berkaitan. Jarak dari dua makna tersebut bagaikan rambut dibelah tujuh. Saking dekatnya jarak antara keduanya membuat makna keduanya cenderung bias; sering diasosiasikan sama. Namun, jika makna cinta kita artikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang, maka sikap welas asih terhadap lawan jenis dapat diwujudkan dan juga dapat dijabarkan dengan memberikan kebahagiaan. Ungkapan rasa sayang dapat diwujudkan dengan sikap ingin melindingi dan bertanggung jawab pada yang memberi perlindungan. Sehingga makna cinta akan selamat dari kungkungan nafsu yang terkadang bisa menggelora merusak lawan jenisnya.
Namun, jika cinta direalisasikan dengan makna yang sesungguhnya sebagaimana yang telah diulas di atas, maka nafsu akan jadi angin lalu yang terlintas dalam benak hati seseorang. Sepanjang masih menjaga cinta dalam makna sesungguhnya, maka orang akan terbebas dari jeratan moral kebobrokan yang akan menghanurkan masa depan. Dengan demikian, nilai cinta yang tersimpan dalam kalbu seseorang akan menjadi keindahan yang siap memotivasi perjalanan hidup yang penuh dengan jebakan alur jaman yang menggila. Dan tinggal kuat atau tidaknya orang tersebut mengarungi perjalanan hidup, dan apakah dia mampu menjalin cinta sejati.
Cinta sejati adalah cinta yang tidak mengenal kata pamrih. Segala sesuatu yang diberikan adalah pemberian yang tulus. Cinta sejati akan melahirkan kearifan bahwa masa depan adalah bentangan jalan yang harus ditempuh dengan perjuangan yang berat. Untuk itu, seseorang akan senantiasa mempersiapkan diri dengan segenap jiwa dan raga, saling mengisi dan nasihat-menasihati. Dia akan mengekan nafsu yang akan menghancurkan masa depan. Itulah cinta sejati yang menawarkan keindahan yang tiada tara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar