Jumat, 08 Juni 2012

Hujan Masih Menunggumu

Hujan Masih Menunggumu...

hujan, hujan masih berusaha mengekalkan pertemuan kita
serupa dzikir-dzikir angin menyisir tangan-tangan waktu
aku ingin tubuhmu yang telah mekar menjadi tulang-tulang rusuk didadaku yang kuharap pasti dan akan menjadi abadi

semburat terik di ubun kian menghilang, kutatap awan biru menyejukkan kalbu,
andai engkau tahu dan mau menghentikan waktu sejenak
berilah aku detik-detik ungkapan cinta yang tiada tara
hari-hari yang selalu kutunggu, menanti jawaban yang pasti
sebab aku tak tahan menunggu gundah yang tak berujung waktu

apa yang kau lihat dari jendela mataku?
setelah gerimis menutup terik dihati ini?
apakah ada daun kering hati ini kan berhijrah ke dalam relungmu?
ada sujud muwajahah yang membeku di rintik hujan itu

kita akan lari kemana?
sedangkan pertemuan ini siapa yang sangka
janganlah terus menyelimuti hatimu yang seolah kebal dg asmara
renungkanlah, kuminta !!!
sebab semua pintu akan bercerita tentang kita

apakah kau tidak merasa aku berjumpalitan menjatuhkan putik-putik di hatimu?
akupun bertanya seperti kumbang-kumbang yang keemasan apakah dirimu memang tercipta hanya sebagi hiasan dunia???
jawablah kutunggu wahai bidadari !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar